BAB I
MEKANISME STRUKTUR ANATOMI SEL
Sel dengan fungsi yang berbeda – beda mengandung
unsur kimia yang sama, berbeda hanya dalam proporsi dan susuna kimianya. Tubuh
manusia tersusun oleh beberapa sistem yang berbeda, dan masing – masing sistema
itu didukung oleh organ dan jaringan khusus.
Molekul itu sendiri dibangun dari beberapa atom.
Peristiwa masuknya zat zat tersebut ke dalam sel, di mana zat tersebut diubah
menjadi bagian dari sel disebut anabolisme. (peristiwa pembentukan sel)
sebaliknya untuk kegiatan – kegiatan selbeberapa bahan makanan yang diserap
digunakan oleh sel sebagai bahan bakar. Pernafasan persediaan oksigen yang
dibawa darah dari paru – paru dan menyingkirkan bahan buangan berupa gas yaitu
karbon dioksida penting untuk kelangsungan hidup sel. Nutrisi yang telah
diserap dari sistem pencernaan makanan dapat disimpankan ke sel dan sisa
metabolime dapat diangkut oleh darah ke alat-alat pengeluaran.sel dapat
mengerut seperti sel otot dan dapat menghasilkan sekret seperti sel pada
lambung, parikreas dan organ-organ kelenjar lainya dapat menghantar sentuhan
seperti sel saraf.nekleolus terletak di bagian inti terkecil sel, struktur yang
dikelilingi oleh sebuah daerah yang disebut sitoplasma. Namun beberapa sel
mengandung dua inti/lebih, dan sel darah yang sudah matang tidak memiliki inti.saluran
pembuluh yang amat harus dalam riticulum endoplasma dingingnya berisi enzim
yang memainkan peranan dalam asam lemak dan sinsesis steroid.terdiri dari
larutan garam, karbohidrat, protein, dan lemak yang disebut pula dengan
protoplasma.
Mitochondria merupakan organel sitoplasma yang
dibatasi oleh sebuah membran ganda. Protein berfungsi mengatur dan btempat
terjadinya reaksi kimia atau oksidasi pada metabolisme. Nukleolus berisi
nuclear sap(sitoplasma), berisi nucleoproteim yang berfungsi mengatur perkem bangan
sel. Plasma membran strukturnya ganda yang berfungsi memisahkan antara isi sel
dengan cairan ekstaseluler di sekitarnya. Maka cairan tubuh dib edakan menjadi
cairan intracellular dan extracellular. Air yang di dalam sel membantu
terjadinya kimia metobolisme. Fungsi air dalam larutan extracellular sebagai
alat angkut dari satu bagian ke bagian yang lain.
Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula). Retikulum
Endoplasma adalah bagian sitopalsma yang disebut sitosol. Membran ini
berhubungan langsung dengan selimut nuclelus atau nuclear envelope. Kegunaan daripada Retikulum Endoplasma Kasar
adalah untuk mengisolir dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel
lainnya.
Sedangkan bagian-bagian Retikulum Endoplasma yang
tidak diselimuti oleh ribosom disebut Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic Reticulum.
A.
FUNGSI RETIKULUM ENDOPLASMA
RE Kasar
dipermukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom
itu berperan dalam sintesis protein. Maka fungsi utama RE kasar adalah sebagai
tempat sintesis protein.
RE halus berfungsi
dalam berbagai macam proses dalam berbagai macam proses metabolisme, termasuk
sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi obat dan racun. RE
berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri.
1)
Retikulum
Endoplasm
-
Menjadi
tempat penyimpan kalsium, bila sel berkonraksi maka kalsium akan dikeluarkan
dari RE dan menuju ke sitosol.
-
Memodifikasi
protein yang disintesis oleh Ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan
akhirnya dikeluarkan dari sel.
2)
RE Kasar
-
Mensintesis
lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati.
3)
RE Kasar dan
RE Halus
-
Menetralkan
racun (detoksifikasi), misal : RE yang ada di dalam sel-sel hati
-
Transportasi
molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan
RE halus)
B.
FUNGSI RNA
Peran penting RNA
terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan protein. Terjadinya
dalam proses genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup.
Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat ditranspor
dan dioksidasi oleh O2 menjadi CO2 dan air.
C.
MEKANISME ENERGI PADA OLAHRAGA
Energi yaitu daya
untuk melakukan kerja. Energi dari karbohidrat, lemak dan protein semuanya
digunakan untuk membentuk sejumlah besar Andenosine
triposphate (ATP) dan selanjutnya ATP tersebut digunakan sebagai sumber
energi bagi banyak fungsi sel. Energi ada 2 yaitu energi potensial dan energi
kinetik.
Sumber energi
potensial diperoleh dimana-mana. Misalnya, badan peloncat yang naik menuju
papan loncat mmepunyai energi yang sangat besar. Energi potensial juga disimpan
dalam bentuk seperti panas dan listrik, serta dalam susunan bahan kimia seperti
bahan makanan.
Energi kinetik
adalah energi gerak dan oleh karenanya dapat diamati dalam kegiatan berolahraga.
Contoh yang dikutip sebelumnya, energi potensial pelompat secara cepat diubah
bentuknya ke dalam energi kinetik ketika gerakan turun terjadi.
Contoh Penggunaan Energi pada Aktivitas Otot :
1.
Ujung otot
(tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang posisinya tetap atau sedikit
bergerak saat otot berkontraksi disebut origo.
2.
Ujung otot
(tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang mengalami perubahan posisi saat
otot berkontraksi disebut insersio.
D.
SUMBER ENERGI DALAM OLAHRAGA
Secara garis besar
hubungan antara konsumsi karbohidrat, simpanan glikogen dan performa olahraga
sebagai berikut :
-
Konsumsi
karbohdirat yang tinggi akan meningkatkan simpanan glikogen
-
Semakin
tinggi simpanan glikogen maka kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik
juga semakin meningkat
-
Level
simpanan glikogen tubuh yang rendah menyebabkan atlet menjadi cepat lelah jika
dibandingkan dengan seorang atlet dengan glikogen tinggi
E.
KECEPATAN PRODUKSI ENERGI DALAM OLAHRAGA
Salah satu faktor
yang menjadi penyebab utama penurunan kapasitas performa tubuh saat
beraktivitas fisik seperti berolahraga selain karena berkurangnya jumlah cairan
dari dalam tubuh juga disebabkan oleh berkurangnya jumlah simpanan glukosa
(energi) tubuh. Mengkonsumsi air putih
yang telah ditambahkan karbohidrat glukosa terbukti dapat membantu meningkatkan
performa olahraga. Proses energi di dalam tubuh dapat berjalan melalui dua
proses metabolisme yaitu metabolisme aerobik dan anaerobik.
F.
KEBUTUHAN ENERGI
Pengaturan asupan
gizi memperhatikan gender, umur, berat badan, serta jenis olahraga. Gerak yang
terjadi pada olahraga karena adanya kontraksi otot.
1)
Protein
Protein merupakan
salah satu nutrisi yang mempunyai fungsi penting sebagai bahan dasar bagi
pembentukan jaringan tubuh atau bahan dasar untuk memperbaiki jaringan-jaringan
tubuh yang telah rusak.
Protein berfungsi
terutama mengatur reaksi kimia dan bahan pokok hidup sel. Penggunaan protein
sebagai sumber energi tubuh saat berolahraga biasanya akan dicegah karena hal
tersebut akan mengganggu fungsi utamanya sebagai bahan pembangunan tubuh dan
fungsinya untuk memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang rusak.
2)
Lemak
Di dalam tubuh,
lemak berbentuk trigliserida yang akan tersimpan dalam jumlah yang terbatas
pada jaringan otot, dan akan tersimpan dalam jumlah yang cukup besar pada
jaringan adipose. Ketika sedang berolahraga, trigliserida yang tersimpan ini
dapat terhidrolis menjadi gliserol dan asam lemak bebas (free fatty acid atau FFA) untuk kemudian menghasilkan energi.
Pembakaran lemak akan menghailkan energi yang lebih besar (9 kkal/gr).
3)
Simpanan
Karbohidrat (Glikogen)
Jumlah simpanan glikogen
yang terdapat di dalam tubuh merupakan salah satu faktor penentu performa
penentu seorang atlet. Hal ini berbeda dengan seorang atlet yang akan memiliki
performa dan ketahanan yang lebih baik apabila memiliki simpanan glikogen yang
besar. Glikogen yang terdapat di dalam otot hanya dapat digunakan untuk
kepeluan energi di dalam otot tersebut.
G.
KECEPATAN PROSUKSI ENERGI DALAM OLAHRAGA
Salah satu faktor
yang menjadi penyebab utama penurunan kapasitas performa tubuh saat
beraktivitas fisik seperti berolahraga selain karena berkurangnya jumlah cairan
dari dalam tubuh juga disebabkan oleh berkurangnya jumlah simpanan glukosa
(energi) tubuh. Glukosa merupakan nutrisi karbohidrat terpenting karena
mempunyai fungsi utama sebagai penyedia energi bagi berbagai aktivitas fisik
tubuh.
H.
METABOLISME AEROBIK DAN ANAEROBIK
Proses produksi
energi di dalam tubuh dapat berjalan melalui dua proses metabolisme yaitu
metabolisme aerobik dan anaerobik. Sedangkan proses metabolisme energi tanpa
kehadiran oksigen (O2) disebut dengan
metabolisme anaerobik
BAB II
PERKEMBANGBIAKAN
SEL
Proses pengembangbiakan sel (cell division) ada 2 (dua) cara :
1.
Proses secara
tidak langsung (indirect division atau
amitosis)
Pengembangbiakan
sel dapat diamati melalui alat pembesar, misalnya pada proses pengembangbiakan
sel-sel kulit, otot dan saraf.
2.
Proses
pengembangbiakan sel secara langsung (direct
division atau mitosis)
Proses
pengembangbiakan sel secara langsung ini dimulai dengan terbagi dua inti
selnya, kemudian diikuti oleh pembagian tubuh sel yang masing-masing berisi
datu inti sel.
Pembelahan mitosis
dibedakan atas dua frase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis. Adapun ke dua
fase ini adalah sebagai berikut :
a)
Fase
Kariokinesis
Fase Kariokinesis
pembelahan selama mitosis menunjukkan ciri yang berbeda-beda pada tiap fasenya.
Ciri dari tiap fase karionkinesis adalah :
1)
Profase
2)
Metafase
3)
Anafase
4)
Telofase
b)
Fase
Sitokinesis
Selama fase
sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel dibagi menjadi dua melalui terbentuknya
cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.
Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel beserta
organel-organel selnya.
Fase pada siklus
sel terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan, sebagai berikut :
1)
Fase S
(sintesis) : Tahap terjadinya replikasi DNA,
2)
Fase M
(mitosis) : Tahap terjadinya pembelahan sel