Selasa, 18 Agustus 2015

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP HARGA

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP HARGA MENJELANG HARI RAYA
 

Menjelang Hari-hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) umumnya permintaan akan pangan meningkat, hal ini akan menyebabkan harga pangan meningkat pula bila ketersediaan pangan (penawaran) di pasaran rendah. Untuk menjaga kestabilan harga pangan pada saat Hari-hari Besar Keagamaan diusahakan permintaan seimbang dengan penawaran. Penyebab kenaikan permintaan pangan pada saat Hari-hari Besar Keagamaan adalah : budaya mudik ( kumpul bersama ), sering menyuguhkan tamu dengan berbagai makanan, sering menyimpan (stock) pangan menjelang HBKN. Meningkatnya permintaan pangan juga menyebabkan terjadi kenaikan harga, untuk mengetahui adanya perubahan kenaikan harga pada saat menjelang Hari-Hari Besar Keagamaan perlu dilakukan pemantauan tentang pola perubahan dan penyediaan pangan. Karena pada saat  ini pelaku pasar tertarik berspekulasi untuk mendapatkan keuntungan  dengan menaikkan harga terutama kebutuhan pangan, sehingga akan berdampak negative pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat secara umum. Adanya tingkat kenaikan permintaan bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat ini dipengaruhi oleh pshikologis dan emosional  serta perilaku irasional dari konsumen. Begitu juga terjadinya kenaikan harga pada saat hari-hari besar keagamaan disebabkan oleh tidak adanya respon efektif dari sisi penyediaan. Namun dari sisi pelaku pasar ini dimanfaatkan kesempatannya untuk meraih tingkat keuntungan yang lebih besar dari sebelum menjelang hari raya keagamaan. Faktor yang terpenting dalam mewujudkan ketahanan pangan dimasyarakat guna penyediaan bahan pangan pokok untuk memperoleh hasil yang optiomal, yaitu melalui sistim pengkoordinasian berbagai instansi yang berkaitan dengan program pengembangan ketahanan pangan. Salah satu pendekatan yang dilakukan terutama penyediaan bahan pangan pokok untuk kebutuhan  pada Hari-Hari Besar Keagamaan adalah dapat didistribusikan kepada masyarakat luas.
            Bila dibandingkan dengan Ramadhan Tahun 2012 rata-rata terjadi peningkatan kebutuhan bahan pangan pokok strategis pada tahun 2013 namun ada pula penurunan terhadap permintaan akan gula pasir sebesar 3,5 % dan daging ayam boieler sebesar 12,96%, hal ini disebabkan karena tingginya harga gula pasir dan daging ayam dimana Nusa Tenggara Barat masih mengandalkan pasokan gula dan daging ayam  dari pulau Jawa. Secara rinci dapat diliht pada tabel 1 berikut ini :

Tabel Perbandingan Kebutuhan HBKN menjelang  Idulfitri  2012 dan 2013



Komoditi
Kebutuhan Bulan Normal
Keb HBKN Idulfitri
%
Thd 2012
2012
2013
2012
2013

1.
2.
3.
4.
5.
6
7.
8.
9.
Beras
Cabe
Gula Pasir
Minyak Goreng
Telur Ayam
Bawang Merah
Daging Sapi
Daging Ayam
Kacang Tanah
42.573
435
1.833
2.006
1.732
784
           691
820
265
44.967
583
2.123
2.246
2.056
963
1.028
1.142
343
56.196
1.658
4.327
3.791
3.896
1.993
3.448
2.854
886
48.114
643
2.268
2.421
2.200
1.060
1.108
1.256
367
(14,38)
(61,22)
(47,58)
(36,14)
(43,53)
(46,81)
(67,87)
(55,99)
(58,58)

Dari tabel 2 diatas nampak semua kebutuhan pangan pokok strategis mengalami penurunan pada bulan Agustus menjelang HBKN Idulfitri, hal ini disebabkan persiapan Idulfitri Tahun 2013 sudah dimulai sejak bulan suci Ramadhan pada minggu V bulan Juli 2013 sehingga di bulan Ramadhan nampak rata-rata kebutuhan pangn pokok strategis meningkat, sedangkan pada tahun 2012 persiapan Ramadhan jatuh bulan Juli minggu II dan III sehingga persiapan kebutuhan Ramadhan semuanya berada di bulan Juli 2012 dan begitu pula pada Idulfitri 2012 semua persiapan kebutuhan Idulfitri ada pada minggu II dan III bulan Agustus 2012 berbeda dengan Idulfitri 2013 persiapan Idulfitri terbagi dibulan Juli 2013 pada minggu V Juli 2013.

Keadaan harga bahan pokok  pada bulan Juni 2013 mulai mengalami peningkatan pada minggu ke III dan IV. Harga beras dari minggu I dan II mencapai harga Rp.7.500,- menjadi Rp. 8.000,- pada minggu III dan IV. Harga ayam boiler mengalaimi fluktuasi harga yang sangat signifikan yaitu Rp. 29.000,- menjadi Rp.35.000,- pada  minggu IV. Begitu pula hal nya pada harga cabe kriting dan cabe rawit kenaikan harga juga sangat signifikan harga cabe kriting Rp. 17.000,- mejadi Rp. 30.000,- pada minggu IV, harga cabe rawit Rp. 20.000,- pada minggu I dan Rp. 60.000,- pada minggu IV. Harga bawang merah juga mengalami peningkatan Rp. 20.000,- pada minggu III menjadi Rp.30.000 pada minggu IV. Adanya perkembangan harga yang mulai meningkat pada minggu III dan IV disebabkan saat ini mulai persiapan bulan suci Ramadhan 2013.